Pengaruh Penambahan Kawat Jaring Segi Empat terhadap Kuat Desak, Kuat Tarik dan Kuat Lentur pada Beton
Abstract
Beton merupakan salah satu bahan struktur bangunan yang populer di
Indonesia, karena disamping bahan baku beton tersedia cukup melimpah dan murah
juga karena beton mempunyai kekuatan yang cukup besar pada kuat tekannya.
Meskipun demikian beton mempunyai kelemahan yaitu kuat tarik yang sangat
rendah dan bersifat getas. Hal tersebut menyebabkan kuat tarik beton sering
diabaikan dalam perencanaan struktur bangunan teknik sipil. Penggunaan hahan
tambah pada komposisi bahan beton diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
beton dalam menahan gaya tarik dan lentur yang bekerja padanya.
Untuk keperluan tersebut, dilakukan penelitian eksperimental beton dengan
penambahan serat kawat jaring segi empat (strimin). Digunakan kawat jaring segi
empat (strimin) karena bahan ini cukup banyak dipasaran sehingga diharapkan
mampu menggantikan serat dari pabrikan. Pada penelitian ini kawat jaring segi
empat (strimin) dipotong 5 cm dengan strip terpotong 0,5 cm dan perhitungan
campuran beton menggunakan metode DOE ( Departemen Of Evironment). dengan
penambahan serat dengan persentase 0%, 1%, 1,25% dan 1.5% terhadap berat
adukan beton
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk masing-masing
variasi penambahan serat menghasilkan kuat desak, kuat tarik dan kuat
lentur yang lebih besar dari beton normal. Hasil maksimum dari kuat desak dialami
beton dengan penambahan serat 1% (BS10) sebesar 29,5557 MPa atau naik
130,13% dari beton normal (BN). Pada kuat tarik hasil maksimum dialami oleh
beton dengan penambahan serat 1,5% (BS15) sebesar 3,2525 MPa atau naik
134,15% dari BN. Sedangkan untuk kuat lentur hasil maksimum dialami oleh beton
dengan penambahan serat 1,5% (BS15) sebesar 5,5634 MPa atau naik 133,79% dari
BN.
Collections
- Civil Engineering [3647]